12/10/2011

Kata Berulang dalam Bahasa Kita


rama-rama dan kura-kura
rama-rama dan kura-kura
Kata berulang dalam bahasa Indonesia sesungguhnya merupakan keunikan dan kekayaan khazanah budaya yang sering lewat dari perhatian kita. Ini sudah dianggap biasa-biasa saja (taken for granted), padahal kalau kita telusuri bahasa-bahasa di dunia tidak ada satupun yang sedemikian luas menggunakan kata berulang seperti bahasa Indonesia.
Selain digunakan untuk menyatakan bentuk jamak ( seperti bangsa-bangsa, sekolah-sekolah, kursi-kursi dan lain-lainnya), bentuk kata berulang ini mempunyai ‘fungsi’ yang amat beragam. Dia bisa menjadi bentukan idiomatis yaitu kata berulang yang sama sekali berbeda artinya dengan kata tunggal yang diulangnya.
Kita dapat melihat beberapa contoh diantaranya : mata-mata, kuda-kuda, langit-langit, guna-guna, jari-jari, hati-hati, cuma-cuma, tahu-tahu dan sebagainya.
Dia banyak digunakan untuk nama binatang ( ubur-ubur, biri-biri, kunang-kunang, lumba-lumba, undur-undur, rama-rama, layang-layang ), nama tumbuh-tumbuhan ( alang-alang, api-api, rempah-rempah ), bahkan nama-nama makanan yang sudah sangat akrab dengan lidah kita ( gado-gado, empek-empek, rica-rica, onde-onde, otak-otak ).
Disamping itu kontribusi bahasa Jawa yang memang secara struktural juga menganut bentuk reduplikasi ini lebih memperkaya kosakata bahasa kita seperti : wanti-wanti, was-was, unek-unek, amit-amit, embel-embel, umbul-umbul, iming-iming, mencak-mencak, lamat-lamat, deg-degan.
Dan yang sangat mengagumkan saya adalah penggunaan kata berulang dengan imbuhan ( dengan prefiks ataupun sufiks) yang benar-benar amat ekspresif dan indah. Sayang sekali kata-kata ini tidak begitu sering kita gunakan, mungkin karena kita mau ‘cari gampangnya’ saja.
Lihatlah contoh kalimat-kalimat berikut ini:
  • Matanya berbinar-binar mendengar jawaban dari gadis pujaannya itu.

  • Dengan berjingkat-jingkat dia menaiki tangga yang menuju ke kamar saudagar itu.

  • Sudah lebih dari dua bulan ia hidup terlunta-lunta di negeri orang.

  • Mendapat serangan yang tidak terduga itu, ia jatuh terhuyung-huyung.

  • Dengan terbata-bata ia menceritakan kejadian yang menakutkan itu.

  • Masih terngiang-ngiang nasehat orang tuanya tatkala ia akan berangkat merantau.

  • Hatinya teriris-iris setiap kali mengenang puteranya yang gugur di medan pertempuran.

  • Pedagang kaki lima itu lari terbirit-birit melihat kedatangan aparat ketertiban umum.

  • Dengan berapi-api sang tokoh itu menyemangati anak buahnya di medan laga.

  • Dia berjuang habis-habisan untuk merebut kejuaraan bergengsi ini.

  • Mari kita bersikap blak-blakan saja menghadapi kemelut yang berlarut-larut ini.

  • Belakangan ini dia sering uring-uringan tanpa alasan yang jelas.

  • Sikapnya yang ugal-ugalan itu membuat dia dikucilkan dari pergaulan dengan teman-temannya.

  • Dari gelagat yang saya lihat, naga-naganya peresmian pertunangan itu batal dilaksanakan.
Saya yakin kita sekalian bisa merasakan keindahan dari ungkapan kata-kata berulang diatas dan tentunya sekaligus memiliki rasa bangga. Bahasa Indonesia tidak kalah ekspresifnya dengan bahasa Inggris misalnya, hanyalah sebagai penggunanya kita harus lebih rajin menggali harta budaya yang tak ternilai ini.

0 komentar:

Post a Comment

 

My Blog List

Followers

Recommended Gadget

  • ads
  • ads
  • ads
  • ads

GAME GADGET Copyright © 2009 Gadget Blog is Designed by Ipietoon Sponsored by Online Business Journal